SUARAMERDEKA.COM – KLATEN. Selama musim penghujan ini, bencana banjir dan tanah longsorterus menerus melanda sejumlah desa di Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten. Lokasi Bayat yang berada di kaki perbukitan selatan dan di tepi Sungai Dengkeng memang menuntut kewaspadaan akan datangnya bencana.
Camat Bayat, Edy Purnomo sudah melaporkan adanya 18 titik di wilayah Bayat yang menjadi korban bencana selama musim penghujan. Lokasi rawan tersebut meliputi tanggul kali Dengkeng yang jebol atau longsor, tanah perbukitan yang longsor, serta kawasan yang terendam banjir.
”Ada 18 titik yang sudah kami laporkan ke BPBD. Saya diminta untuk memaparkan semua itu pada saat pertemuan dengan SKPD terkait di BPBD Klaten, Kamis (2/4). Datanya sudah saya siapkan, baik taluf ambrol, tanggul jebol sampai tanah longsor,” tegas Edy Purnomo, Rabu (1/4).
Titik rawan itu antara lain berada di Desa Paseban, Beluk, Kebon, Krikilan, Jotangan, Wiro, dan Tawangrejo. Yang paling parah di Kebon, karena genangan cukup tinggi, dan tanggul sudah tergerus hingga mencapai pekarangan rumah warga.
”Ada satu sertifikat yang sudah hanyut tanahnya dan dua sertifikat sudah terkikis,” tegas dia.
”Selama ini, lokasi tanggul longsor dan perbukitan yang longsor sudah mendapatkan penanganan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah, baik dengan diberi penahan bronjong kawat dan karung plastik diisi tanah. Namun belum ada perbaikan permanen,” tegas Komandan Posko Siaga Bencana Bayat itu.
This article was written by kutip4nberita