SMS CENTER 081-390-075705(024) 7608201 - 7612334dispsda@yahoo.com | psda@jatengprov.go.id5/7 Jam 07.00 - 15.30 ( istirahat 12.00 - 13.00)

Selamatkan Bumi dengan Eco AgroForestry Climatology

Post 43 of 44
Selamatkan Bumi dengan Eco AgroForestry Climatology

Republika, 11 Oktober 2004

Keberadaan bumi kian hari semakin menunjukkan tanda-tanda kehancuran. Berbagai fenomena bencana alam yang tak terduga semakin gencar memperlihatkan kehebatannya. Mulai dari banjir, kebakaran hutan, kekeringan, naiknya permukaan air laut, hilangnya suatu kawasan, longsor, dan bencana alam lainnya.

”Ini semua diakibatkan kurangnya penanganan hutan secara global,” ungkap guru besar Fakultas Kehutanan, IPB, Prof Hadi S Ali Kodra, beberapa waktu lalu. Peristiwa kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia dan beberapa kawasan hutan di luar negeri lainnya, bukan dari kesalahan bangsa Indonesia semata. Hal ini sudah permasalahan global, dan menyangkut dunia internasional. Kerusakan hutan dan ekosistemnya itu merupakan tanggung jawab seluruh negara di dunia, bukan diakibatkan oleh salah satu negara saja.

Jika ditinjau secara mendalam, akar permasalahannya adalah adanya pemanasaan global yang diakibatkan oleh banyaknya kawasan industri di dunia. Apalagi, pemanasan global semakin meningkat hingga tahun 2004. Faktor utama adalah industries country. Kawasan industri itulah yang membuat bumi menjadi panas, dan berdampak ke segala sisi kehidupan, baik manusia, maupun lingkungan hidup.

Permukaan air laut saat ini sudah naik hingga mencapai 0,5 sampai 1 inci. Itu disebabkan karena pemanasan global, di mana suhu naik, kemudian membuat es kutub mancair hingga permukaan air laut tinggi. Bukan itu saja, hutan Kalimantan, Sumatra, salju abadi di Kalimanjaro dan Pegunungan Jaya Wijaya akan hilang dalam kurun waktu lima sampai 10 tahun mendatang jika hutan yang ada sekarang tidak diantisipasi sejak dini. Kerusakan hutan di Indonesia terus berlanjut hingga tiap tahunnya hancur seluas 3,5 juta hektare, dan sekarang suhu pun bertambah hingga 5 derajat Celcius. Ali Kodra mengungkapkan konsep untuk mengantisipasi polemik di atas, yakni dengan Eco AgroForestry Climatology. Konsep ini pada dasarnya adalah bagaimana memanajemen hutan dengan baik.

Jika ekologi di dunia berubah, maka secara langsung cuaca pun akan berubah, dan itu akan mempengaruhi kehidupan manusia serta mahluk hidup lainnya. Langkah antisipasinya adalah dengan agroforestry, yakni langkah manajemen hutan dengan baik. Hutan yang ada sekarang harus bisa ditata dengan baik, namun perlu dilakukan kerja sama yang baik dengan berbagai pihak. Selain itu, pemerintah lokal dan daerah harus sama-sama memiliki visi yang sama dalam mentata kehutanannya. Koordinasi berbagai pihak sangat diperlukan, yakni Departemen kehutanan, kepolisian, jaksa, pengusaha dan masyarakat. Indonesia harus bisa mengembangkan kapasitas kebijakan kehutanan baik itu ke dalam maupun luar negeri. (laporan : c06).

This article was written by kutip4nberita

Menu