SMS CENTER 081-390-075705(024) 7608201 - 7612334dispsda@yahoo.com | psda@jatengprov.go.id5/7 Jam 07.00 - 15.30 ( istirahat 12.00 - 13.00)

Penanganan Krisis Air Jadi Prioritas

Post 16 of 44
Penanganan Krisis Air Jadi Prioritas

WONOGIRI – Masyarakat Desa Gambirmanis Kecamatan Pracimantoro Wonogiri tampaknya sudah ‘lelah’ menghadapi krisis air bersih yang setiap tahun melanda wilayahnya.

Sejumlah warga mengeluhkan persoalan itu saat berdialog dengan Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP dalam acara Ngopi Bareng Mas Ganjar di Balai Desa Gambirmanis, Rabu (5/8) malam.

“Gambirmanis punya sakit menahun. Setiap tahun selama enam bulan mengalami kekeringan. Sampai-sampai petani punya istilah sapi makani pedhet (anak sapi) karena harus menjual sapinya untuk membeli air dan airnya untuk pedhet,” terang seorang tokoh masyarakat bernama Sukar hadisuwito.

Sukar mengakui, setiap tahun desa yang dihuni sekitar 1.600 KK dengan jumlah 4.900 an jiwa memang selalu mendapat bantuan dropping air bersih baik dari pemerintah maupun pihak swasta. Namun masyarakat kadang masih harus membeli sendiri dengan harga Rp 120 ribu per tanki karena jumlah bantuan yang tidak mencukupi.

“Total enam bulan butuh 13 ribu tanki lebih dengan biaya Rp 1,593 miliar. Desa butuh air yg tidak hanya tanki tapi juga sarana dan sumber airnya,” pinta mantan kades itu.

Warga bernama Sutarno menuturkan pipa PDAM dan bak penampungan sebenarnya sudah masuk ke Gambirmanis. Bahkan pipanya sudah tersedia sejak bertahun-tahun lalu. Tetapi dirinya mempertanyakan waktu air dialirkan pipanya malah pecah. Sehingga, sampai saat ini air belum juga mengalir di tempatnya.

“PDAM kadose olehe ngukur mboten pas. Mosok toya ngalir kok pralone (pipa)nya pecah,” tuturnya dalam bahasa Jawa.

Selain itu, Sutarno meminta embung Suruhan diperbaiki agar bisa menampung air hujan. Embung itu bisa dimanfaatkan warga di enam dukuh yang dihuni 360 KK.

Senada dengan Sutarno, warga bernama Sri Suyatmi meminta agar sarana pipa dan bak penampungan dari PDAM jangan hanya di dusun Suruhan dan Sarang tetapi di seluruh dusun yang jumlahnya 13 dusun.

Sementara warga kecamatan Giritontro bernama Joko Waluyo mengatakan ada sumber air bagus di wilayahnya. Dia meminta agar pemerintah memfasilitasi sarana dan prasarana sehingga bisa dimanfaatkan.

Mendengar keluhan itu Gubernur Ganjar Pranowo menyimpulkan kebutuhan air bersih adalah prioritas yang harus ditangani. Usulan-usulan yang disampaikan warga diminta Ganjar dikirim ke pihaknya untuk dipelajari.

“Warga rembugan. Kalau nemu sumber air, didata sampaikan ke saya. Biar nanti ditengok ahlinya, diketahui kondisi geologisnya. Kalau bisa dimanfaatkan akan dibuat rekayasanya,” terang orang nomor satu di Jawa Tengah itu.

Di samping akan membantu persoalan air bersih, Ganjar meminta warga untuk melakukan penghijauan. Sebab, akar tanaman mampu membantu menyimpan air.

Terkait pipa dan bak pebampungan dari PDAM yang baru ada di dua dusun, Ganjar meminta warga bersabar. PDAM sedang mengupayakan terealisasinya proyek senilai Rp 5 miliar itu.

“Sabar. Itu baru dibuat dan butuh biaya Rp 5 miliar. Memang baru ada dua dan yang lain memang belum dibuat,”pungkasnya

(humas jateng)

This article was written by admin_PPID

Menu