Manajemen Alokasi Air

Oleh : Drs. Edy Liestanto, Dipl. ATP.

URAIAN SINGKAT

Uraian singkat ini disajikan untuk memberikan gambaran umum kegiatan persiapan untuk penerapan manajemen alokasi air dalam rangka kunjungan konsultan BWRM di Balai PSDA Bengawan Solo tanggal 23 dan 24 Mei 2002. Dengan harapan akan dapat lebih meningkat sesuai dengan yang diharapkan.

Seperti diketahui bahwa Potensi Balai PSDA Bengawan Solo yang ada dan sangat memungkinkan untuk dikembangkan berupa ketersediaan air dari 20 waduk, 43 bendung yang saat ini telah dimanfaatkan airnya untuk keperluan irigasi 38 Daerah Irigasi seluas ? 50.000 Ha dan keperluan lainnya, tersebar di 6 kabupaten (Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, Klaten dan Boyolali).

Selama ini Balai PSDA Bengawan Solo melakukan kegiatan alokasi air secara konvensional. Pada tahun 2002 mulai melakukan persiapan untuk menerapkan Manajemen Alokasi Air sesuai yang diharapkan. Kegiatan yang dilakukan baru tahap pengumpulan data dan inventarisasi sebagian dari : komponen umum berupa daerah pelayanan (service area); komponen dalam DPS berupa pengguna air dalam DPS, kualitas air di sebagian DPS; komponen pendukung berupa data hidrologi (ketersediaan air).

Untuk mengawali kegiatan tersebut telah disediakan dana sebesar Rp 43.496.000,00 yang terdiri dari dua sumber dana: APBD tahun 2002 sebesar Rp 12.390.000,00 dan dana dari APBN tahun 2002 (BWRM) sebesar Rp 31.106.000,00.

Data yang telah diperoleh selama ini masih berupa data lapangan. Sedangkan untuk pengolahan data lapangan masih diperlukan pengkajian untuk menentukan metode ataupun tatacara apa yang paling sesuai.

Seperti diketahui bersama bahwa aspek non teknis yang sering muncul di wilayah kerja Balai PSDA Bengawan Solo dalam penerapan manajemen alokasi air yang perlu mendapatkan perhatian dan penanganan yang tepat terlebih dahulu. Sebagai informasi bahwa PPTPA untuk wilayah Bengawan Solo sampai saat ini belum terbentuk.

Dalam rangka menghadapi musim kemarau setiap tahun Balai PSDA Bengawan Solo selalu mengadakan Rapat Koordinasi Penanganan Musim Kemarau dengan instansi terkait dan melibatkan semua Ketua P3A Gabungan/Federasi semua Kabupaten maupun Forum Koordinasi Federasi P3A untuk Daerah Irigasi Colo Timur/Barat. Juga pemakai air lainnya seperti PLTA Wonogiri, Industri textil PT Sritex, PG. Mojo, PG Tasikmadu, PDAM dll. Untuk menginformasikan ketersediaan air yang bisa dimanfaatkan berdasarkan Pola Operasi yang telah disepakati (Untuk Waduk Wonogiri) dan waduk-waduk kecil lainnya. Serta bersama-sama menyusun Rencana dan Realisasi Pola Tanam dan Tata Tanam dari masing-masing Daerah Irigasi (DI).

Sukoharjo, 23 Mei 2002
Koordinator Alokasi Air

Drs. Edy Liestanto, Dipl. ATP.

Uraian singkat dapat dilihat disini